Langsung ke konten utama

Postingan

Dua Sahabat dan Hewan Melata

Ada dua orang sahabat karib, sebut saja nama mereka Vijay dan Raju. Pada suatu hari mereka pergi berlibur ke sebuah hutan, menikmati keindahan alam. Tiba-tiba keduanya melihat seekor hewan melata yang cukup besar mendekati. Mereka terkejut dan sangat takut sekali. Raju ternyata ahli memanjat pohon, maka dengan cepat ia memanjat sebatang pohon yang dekat dengannya, tanpa menghiraukan temannya Vijay yang tak bisa memanjat. Vijay yang tak mampu memanjat berpikir sejenak. Ia ingat, pernah mendengar bahwa hewan buas tidak mau makan bangkai. Tanpa pikir panjang ia langsung menjatuhkan diri ke tanah dan menahan napasnya. Hewan besar itu sampai ke mereka berdua, berkeliling di sekitar mereka dan mengendus-endus tubuh Vijay. Tidak beberapa lama hewan itupun pergi meninggalkannya. Raju turun seraya bertanya dengan nada mengejek kepada Vijay, "Apa kata hewan tadi saat ia mengendus telingamu? hehe". Vijay menjawab, "katanya, menjauhlah dari teman-teman sepertimu...
Postingan terbaru

Cerita Lelaki Tua Bijaksana

Dikisahkan pernah ada seorang lelaki bijaksana, orang-orang selalu mendatanginya dari segala penjuru untuk meminta nasehat dan arahan. Namun, orang-orang ini selalu menceritakan masalah dan penderitaan hidup yang sama padanya, sampai-sampai ia merasa jenuh terhadap mereka. Pada suatu hari lelaki itu mengumpulkan orang-orang yang sering datang kepadanya. Ia mulai bercerita kepada mereka sebuah cerita lucu, sampai semua mereka ketawa terpikal-pikal. Setelah beberapa menit, lelaki itu kembali menceritakan kisah itu kepada mereka sekali lagi. sebagian orang-orang tersenyum, hingga pada kali ketiga ia menceritakan kisah itu, tak satupun dari mereka tertawa. Lelaki itu tersenyum seraya berkata; "Tidak mungkin kalian bisa tertawa pada satu cerita yang dibacakan lebih dari sekali, lantas mengapa kalian selalu mengomel dan menangis pada satu masalah yang sama?". Kecemasan dan kegundahan tidak akan pernah menyelesaikan masalahmu, ia hanya akan membuang waktu dan ...

Setiap Kita Punya Cerita, Kisah Penuh Ibrah

Di salah satu perjalanan kereta api, salah seorang pemuda berusia dua puluh tahunan berteriak secara tiba-tiba; "Ayah, lihat pohon-pohon itu bergerak kebelakang!" Sang ayah tersenyum kepada anaknya penuh dengan kasih sayang. sementara orang-orang di kereta melihat kepada pemuda itu dengan pandangan iba. Tidak berapa lama, pemuda tadi kembali berteriak; "Ayah ! Ayah !, lihat awan-awan itu mengikuti kita". Ayah kembali tersenyum, bersamaan dengan itu datang salah seorang penumpang dan berkata; "Mengapa tidak dibawa saja anak bapak ke rumah sakit, pak?" Sang ayah menjawab, "Sudah aku lakukan" Sang anak menimpali,  "Sebenarnya kami berdua baru pulang dari rumah sakit. Ayahku ini sejak lahir sudah buta, baru saja hari ini dia bisa melihat". Setiap orang punya cerita dalam hidupnya. Jangan cepat menghukumi orang lain sebelum kita mengenal mereka dengan baik. Bisa jadi engkau akan terperanjat bilamana tahu hakikat kisah mereka.

Cerita Empat Mahasiswa Cerdas

Tersebutlah kisah ada empat orang mahasiswa, mereka menghabiskan malam dengan pesta dan bersenang-senang. Padahal besok adalah hari ujian di kampus, mereka tidak sedikitpun mempersiapkan diri untuk itu. Pagi harinya mereka sepakat untuk membuat perencanaan yang "cerdas", melumuri diri mereka dengan lumpur dan langsung mendatangi ketua prodi kampus. "Mohon maaf pak, semalam kami pergi ke pesta pernikahan, di jalan pulang tiba-tiba salah satu ban mobil kami pecah, jadi kami mendorong mobil sepanjang jalan pak." kata salah seorang dari mereka. "Untuk itu kami memohon kebaikan hati bapak, agar diizinkan untuk mengikuti ujian di kesempatan lain. saat ini kami belum siap pak." lanjutnya. Pak ketua prodi berpikir sejenak, kemudian ia menyetujui agar ujian mereka ditunda selama tiga hari. Para pemuda itu berterima kasih dan berjanji akan mempersiapkan ujian dengan semaksimal mungkin. Pada waktu yang sudah disepakati, mereka datang ke ruang ujian dengan p...

Kisah Kentang, Telur dan Kopi

Suatu hari seorang anak perempuan mengeluh kepada ayahnya tentang keras dan sulitnya hidup. Dia mengabarkan ke ayahya tentang betapa menyedihkan hidup ini, ia tak tau lagi bagaimana melewati semua masalah-masalah yang menimpanya. Satu masalah mampu dilewati, tiba-tiba kehidupan mengiriminya masalah yang lebih besar dan keras. Sang ayah yang merupakan seorang koki handal itu tak berkata sepatah katapun. Ia mengajak anaknya ke dapur. Di sana, ia keluarkan tiga panci, mengisinya dengan air dan menjerangnya di atas kompor. Begitu air mulai mendidih, ia langsung memasukkan sebuah kentang pada panci pertama, sebutir telur pada panci ke dua, dan beberapa bijih kopi pada panci ke tiga. Tak sedikitpun sang ayah berbicara. setelah sekian menit, si anak mulai merasa bosan, kesabarannya mulai hilang. Ia bertanya, "apa yang ayah kerjakan?" Ayah tidak menjawab. Dua puluh menit berlalu, ayah mematikan kompor-kompornya, mengeluarkan kentang, telur dan kopi, masing-masing ia letakkan di man...

Hari ini Sahabatku Menampar Wajahku, Sebuah Kisah

Kisah berputar pada dua orang sahabat, diceritakan mereka melakukan perjalanan di tengah padang pasir. Hingga pada satu titik dari perjalanan itu terjadi perselisihan yang cukup kuat di antara mereka. "Plak !", salah seorang menampar wajah sahabatnya dengan keras. Cukup kuat rupanya tamparan itu hingga membuat sang teman merasakan sakit dan sangat sedih, meskipun tak terucap satu kalimat, ia menulis di atas pasir padang itu, "hari ini sahabat dekatku telah menampar wajahku" Setelah semua itu, mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai ke sebuah oasis yang indah. Keduanya memutuskan untuk mandi di danau yang ada di sana, baru saja mereka mandi tiba-tiba teman yang tertampar sebelumnya terjebak di lumpur rawa dan mulai tenggelam. Dengan cepat sang teman membantu mengeluarkannya dari jeratan lumpur danau. Ia pun selamat. Pada waktu itu, pemuda yang hampir tenggelam tadi menulis di sebuah batu besar sebuah kalimat, "hari ini sahabat dekatku menyelamatk...

Kisah Lelaki Tua di Desa Kecil

  Tersebutlah kisah seorang lelaki tua, hidup di sebuah desa terpencil, ia orang yang paling menyedihkan sekaligus menjengkelkan di desa. Sampai-sampai penduduk desa merasa bosan terhadapnya, karena terus menerus berwajah sedih dan berfrustasi. Tak pernah berhenti mengeluh dan mengumpat, tiada hari yang ia lalui tanpa kesedihan dan kegundahan. Parahnya, semakin bertambah usia semakin bertambah pula pesimis dan umpatan-umpatan buruk yang keluar dari mulutnya. Hal ini membuat para penduduk desa berusaha untuk menjaga jarak dan menjauh sebisa mungkin, karena sikap buruk lelaki tua itu ternyata menjangkit pula pada orang yang dekat-dekat dengannya. Adalah mustahil orang yang dekat dengannya mampu menjaga kebahagian mereka, lelaki tua itu selalu menularkan rasa kesedihan dan pesimisme pada siapa saja yang ada di dekatnya. Hingga tiba pada suatu hari, tepat saat lelaki itu memasuki usia 80 tahun, terjadi sesuatu yang  gharib . Mulailah tersebar berita ajaib tentang dirinya sa...