Orang tua adalah bagian terpenting dalam kehidupan, tanpanya tidak ada kita. Orang tua memiliki peran penting bagi kehidupan kita.
Mereka memiliki kedudukan tinggi bagi seorang anak. Allah subhanahu wata’ala
mengandengkan perintah bertauhid kepadaNya dengan kepatuhan dan berbuat baik
kepada mereka. Sebagaimana firman Allah :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا
تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ
عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Rabb-mu
telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya
kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan
sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah
berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak keduanya”
[Al-Isra : 23]
Berbakti kepada kedua orang tua adalah cita-cita besar dari orang-orang
yang shalih. Setiap anak yang masih dalam fitrahnya selalu berusaha untuk
menjadi anak yang berbakti. Berbakti kepadanya menjadi pintu surga bagi kita.
apalagi mereka yang mendapati orang tuanya dalam keadaan tua, maka peluang
surga terbuka lebar baginya. Bahkan, Rasulullah mengatakan orang yang paling
merugi dan celaka adalah orang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah
satu dari mereka dalam keadaan tua, tapi hal itu tidak membuatnya masuk kedalam
surga. Rasul bersabda :
رغم أنف، ثم رغم أنف، ثم رغم
أنف من أدرك أبويه عند الكبر أحدُهما أو كلاهما فلم يدخل الجنة. رواه مسلم
“celakalah, kemudian celakalah, kemudian celakalah seseorang
yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua atau salah seorang dari mereka,
namun hal itu tidak membuatnya masuk surga” H.R Muslim
Hadis ini menunjukkan kepada kita orang tua adalah pintu surga yang paling
besar untuk anaknya, apalagi ketika mereka telah tua. Ini menjadi bukti betapa
Allah sangat mencintai perbuatan bakti terhadap orang tua sampai-sampai
ganjaran yang dijanjikanpun sangat besar.
namun, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dekat dengan
kedua orang tuanya karena beberapa faktor. Sebagian mereka adalah para perantau
yang jauh dari kampung halamannya, baik karena menuntut ilmu atau karena kerja
atau juga karena faktor lain. Jika anda adalah salah satu dari mereka maka
selesaikan bacaan ini, untuk mendapatkan penjelasan tentang bagaimana kita
berbakti kepada orang tua saat kita jauh dari mereka.
Ada 6 cara paling tidak yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada orang
tua yang jauh. Saya menyampaikan 6 cara ini bukan berarti cara-cara itu hanya
terbatas pada 6 hal ini. Tapi, dalam tulisan ini saya hanya ingin berbagi
pengalaman tentang bagaimana berbakti kepada orang tua yang jauh. Tentunya
masih banyak cara lain yang tidak tersebutkan dalam tulisan sederhana ini.
1.Telponlah mereka sesering mungkin.
Alhamdulillah, hari ini sarana komunikasi telah dimudahkan bagi kita. Tidak
seperti dulu, hari ini biaya komunikasi via telepon sudah sangat terjangkau.
Kita tidak perlu merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan kuota nelpon dan
sms. Bahkan salah satu operator telekomunikasi yang saya gunakan memiliki
program nomor komunitas yang hanya berbayar 10.000 rupiah perbulannya. Anda
bisa menggunakannya selama sebulan penuh tanpa batas.
Kembali ke judul poin di atas, kenapa kita harus selalu menelpon orang tua
di kampung?. Jawabannya adalah karena sebagaimana anda rindu kepada mereka,
mereka lebih rindu lagi kepada anda. Tabiat orang tua, sangat merindui kebersamaan
dengan anak-anak mereka. Kegiatan telpon ini sangat memberikan kebahagian bagi
orang tua. Mereka akan merasa selalu diperhatikan oleh anaknya, apalagi jika
mereka hanya tinggal berdua.
Jangan anggap sepele masalah telponan dengan orang tua, walaupun tidak ada
hal yang ingin anda bicarakan. Sekedar menanyakan kabar mereka pada pagi hari,
atau bertanya masakan apa yang dibuat hari ini sudah bisa menghadirkan
kedekatan dengan mereka dan itu membuat mereka senang. Tidak perlu berlama-lama
nelpon, yang penting lakukan itu pada setiap hari mu.
Mungkin ada yang berpendapat, orang tuanya tidak suka sering dihubungi
(walaupun ini adalah sesuatu yang jarang). Namun, percayalah berkomunikasi
adalah inti dari kehidupan ini, tanpa komunikasi tidak akan pernah terjalin
kehidupan sosial. Semakin sering frekuensi komunikasi terlaksana semakin dekat
hubungan antara manusia, begitu pula dengan orang tua, ketika kita sering
berkomunikasi dengan mereka, kita akan semakin dekat walaupun secara fisik kita
berjauhan.
2. Jika anda memiliki sedikit harta, jangan lupa kirimi mereka
Orang tua biasanya senang mendapatkan hadiah atau apapun itu dari anaknya
yang jauh. Tidak perlu sesuatu yang mahal, kecuali jika anda memiliki kemampuan
untuk itu. Yang diinginkan adalah lagi-lagi perhatian anda kepada mereka. Mengirimi
orang tua sedikit hartamu, apalagi mereka yang hidup dalam kesederhaan
sangatlah membahagiakan.
Jangan pernah merasa sayang dengan hartamu untuk orang tua. Karena pada
hakikatnya dirimu dan hartamu adalah milik mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah
dalam riwayat ibnu majah:
أَنْتَ وَمَالُكَ
لأَبِيكَ رواه ابن ماجه
“engkau dan
hartamu adalah milik ayahmu”
3. Buatlah jadwal kunjungan kemereka sebisa mungkin
Jika anda jauh dari kampung halaman, sebaiknya buatlah jadwal terencana
untuk mengunjungi kedua orang tua. Waktu kita sangat sedikit bersama mereka,
kehadiran kita di samping mereka akan memberikan kebahagian. Jika anda bekerja,
mintalah waktu cuti beberapa hari dalam beberapa bulan untuk mengunjungi
mereka. Pada hakikatnya pekerjaan akan terus berjalan dan ada. Sedangkan kebersamaan
dengan orang tua semakin terbatas. Jangan pernah takut kekurangan harta, tapi
anda wajib khawatir kehilangan bakti kepada orang tua.
4. Seringlah mendo’akan mereka dalam sholat anda
Tidak semua orang Allah berikan
kemudahan mendapatkan harta. Sebagian mereka bisa jadi lebih membutuhkan
kecukupan dari pada orang tuanya. Namun, semua orang Allah berikan kesempatan
yang sama dalam do’a, tidak ada yang terhalang darinya kecuali mereka yang
enggan. Mendo’akan orang tua dalam setiap sholat kita adalah suatu kebaikan,
kebaikan bagi kita dan juga mereka. Do’a seorang anak yang shalih besar
manfaatnya bagi orang tua, menjadi bekal yang tidak terputus ketika mereka
telah tiada. Sebagaimana Rasulullah bersabda dari riwayat Abu Hurairah :
إذا مات ابن آدم انقطع
عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له
“jika seorang anak adam meninggal terputus seluruh
amalannya kecuali tiga hal; sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak
sholih yang mendo’akannya”
Itu adalah manfaat do’a kita saat
orang tua telah tiada, adapun saat mereka masih hidup do’akan agar mereka
dikuatkan dalam hidayahnya, kembali kejalan yang lurus jika seandainya mereka
keliru, serta agar tetap dalam keimanan sampai kematian mendatangi. Jika engkau
sering berdo’a untuk kedua orang tuamu dalam setiap shalatmu engkau akan
merasakan banyak perubahan dalam jiwa, ketenangan itu hadir menghampirimu serta
menjadikanmu lebih shalih lagi.
Do’a adalah senjata seorang
muslim yang bisa ia gunakan untuk segala kebutuhannya, sebagaimana sabda
Rasulullah :
الدعاء سلاح
المؤمن
“do’a
adalah senjata seorang mukmin”.
5. Berusahalah menjadi mukmin yang taat dan sholih
Selain mendo’akan mereka, bentuk bakti yang sangat besar dari seorang anak
adalah menjadi seorang mukmin yang shalih. Tidak ada orang tua yang tidak
senang dengan anak yang shalih. Sejak kecil kita selalu dido’akan oleh keduanya
agar menjadi anak yang shalih. Dan sebaik-baik bakti adalah keshalihan kita
dalam ibadah dan mentaati Allah. Kabar gembiranya adalah keshalihan itu tidak
terbatas sebagaimana harta, keshalihan bisa didapatkan oleh setiap orang jika
ia mau. Rasulullah mengatakan semua umatnya mempunyai hak yang sama untuk
meraih surga kecuali mereka sendiri yang tidak menghendakinya. Beliau bersabda:
كل يدخلون الجنة إلا من
أبى، فقالوا ومن يأبى يا رسول الله؟ قال : من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى
“semua ummatku akan masuk surga kecuali mereka yang tidak mau. Para
sahabat bertanya: siapa pula yang tidak mau itu wahai rasulullah?. Beliau menjawab:
barang siapa yang mentaati aku maka dia akan masuk surga dan barang siapa yang
menyelisihiku, memaksiatiku merekalah yang tidak mau”.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi
anak-anak yang shalih dan taat kepadaNya.
6. Buatlah mereka bahagia dengan berita baik
Membuat mereka bahagia dengan berita baik adalah salah satu cara kita
berbakti. Jangan suka mengeluh kepada mereka akan sulitnya kehidupanmu di
rantau, karena itu akan membuat mereka lebih sedih dari kesusahan yang engkau
rasakan. Sembunyikan kesulitanmu, ganti dengan berita engkau baik-baik saja. Dan
buatlah mereka tertawa bahagia setiap mendapatkan kabar darimu.
Wallahu’alam
Komentar