Langsung ke konten utama

Hari ini Sahabatku Menampar Wajahku, Sebuah Kisah

Kisah berputar pada dua orang sahabat, diceritakan mereka melakukan perjalanan di tengah padang pasir. Hingga pada satu titik dari perjalanan itu terjadi perselisihan yang cukup kuat di antara mereka.

"Plak !", salah seorang menampar wajah sahabatnya dengan keras.

Cukup kuat rupanya tamparan itu hingga membuat sang teman merasakan sakit dan sangat sedih, meskipun tak terucap satu kalimat, ia menulis di atas pasir padang itu,

"hari ini sahabat dekatku telah menampar wajahku"

Setelah semua itu, mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai ke sebuah oasis yang indah. Keduanya memutuskan untuk mandi di danau yang ada di sana, baru saja mereka mandi tiba-tiba teman yang tertampar sebelumnya terjebak di lumpur rawa dan mulai tenggelam. Dengan cepat sang teman membantu mengeluarkannya dari jeratan lumpur danau. Ia pun selamat.

Pada waktu itu, pemuda yang hampir tenggelam tadi menulis di sebuah batu besar sebuah kalimat,

"hari ini sahabat dekatku menyelamatkan hidupku"

Sang teman bertanya,

"saat aku menyakitimu, engkau tuliskan hal itu di atas pasir, sekarang engkau menulisnya di atas batu, mengapa?"

Pemuda itu menjawab,

"saat salah seorang dari mereka menyakiti kita, tulislah keburukan mereka di atas pasir agar cepat terhapus oleh 'angin kelupaan'. Namun, saat salah seorang dari mereka memberikan kebaikan, pahatlah kebaikan itu pada batu agar selamanya tidak terlupakan"

Jadilah orang pemaaf, jangan lupa kebaikan orang lain walaupun itu sedikit. Jangan timbang apa yang kau miliki, timbang-timbanglah siapa yang ada di sekitarmu.

Komentar

Tommy mengatakan…
Masya allah

Sangat bermanfaat ustadzi
Unknown mengatakan…
Masya Allah

Postingan Terpopuler

Tsaqafah Islamiah, Pengertian Dan Pemahamannya (1)

Pengertian Tsaqafah Saat Berdiri Sendiri dan Saat Disandarkan Pada Kata Lain Hari ini kata tsaqafah banyak digunakan dalam berbagai bidang dan studi, baik itu berbicara, menulis, ceramah-ceramah maupun seminar-seminar, sehingga tidak jarang kita mendengar orang-orang mengatakan “sifulan orang yang memiliki tsaqafah” dan “sifulan tidak memiliki tsaqafah” dan lain sebagainya. Juga sering kita mendengar orang mengatakan tsaqafah islamiah dan tsaqafah barat, lantas apakah sebenarnya definisi tsaqafah itu?

Bentuk Ungkapan Bermakna Wajib dalam Ushul Fiqh (3)

Dalam ushul fiqh, hukum terbagi menjadi lima macam; wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Pada tulisan ini, kita akan memaparkan lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang bentuk-bentuk ungkapan yang mengandung makna wajib dalam nash-nash Al-Quran dan Sunnah. Untuk melihat tulisan  sebelumnya kamu bisa mengunjungi  di sini 6. Diantara lafaz yang mengandung makna wajib dalam dalil-dalil syar’I, adalah lafaz “ له عليك فعل كذا ”. Makna kalimat tersebut secara letterlijk berarti “wajib atasmu untuknya melakukan ini atau itu”. Apa bila kita menemui dalam nash lafaz yang bentuknya seperti itu maka lafaz itu mengandung makna wajib pada asalnya,kecuali ada qarinah lain yang membuat maknanya menjadi selain itu. Contoh nash yang mengandung bentuk lafaz seperti itu adalah firman Allah : وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلً “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan...